Topeng Dalang, Dalam Repertoar Rokad Pandhâbâ

Rokad Pandhâbâ, sebagaimana ruwatan murwakala di Jawa, merupakan tradisi ritual di Madura yang bermula dari kepercayaan masyarakat atas ancaman marabahaya sang Bethara Kala terhadap keselamatan seorang anak. 

Dikisahkan bahwa sang Bethara Kala, anak dari Bethara Guru, telah lahir di tengah lautan dengan tubuh tinggi-besar. Selain itu, dia juga memiliki nafsu makan yang sangat besar. Dewa-dewa pun merasa khawatir seluruh jagad akan habis dimakannya. 

Sehingga ia diperintahkan untuk berkelana mencari bunyi-bunyian yang indah. Selama pengembaraan, kebiasaan makannya yang berlebihan juga dibatasi. Ia hanya diperbolehkan memakan makhluk-makhluk tertentu, di antaranya: anak tunggal (ontang-anting), anak kembar (uger-uger dan dampit), anak lelaki yang berkakak dan beradik perempuan, anak perempuan yang berkakak dan beradik laki-laki (pancuran kapit sendang), dan seterusnya.

Menyaksikan pertunjukan tersebut, masyarakat Madura seperti diajak untuk menjenguk rumahnya sendiri yang telah lama tidak dihuni, lantas me-review nilai-nilai kearifan lokal (local genius) yang terkandung di dalamnya.








Tentang Rokad Pandhâbâ, selengkapnya kunjungi Rokad Pandhâbâ, Ruwatan Murwakala Cara Madura



 

Posting Pilihan